" mas budi saat berada di dalam pelataran keraton solo "
Sejarah mengatakan museum ini didirikan pada masa pemerintahan pakubuwono1X oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodinengrat lv di dalem kepatihan pada tanggal 28 oktober1890. Kanjeng Raden Adipati Sosrodinengrat 1V pernah menjabat sebagai patih pakubuwono lx dan pakubuwono X. museum ini lalu di pindahkan ke lokasinya sekarang ini. gedung Museum RadyaPustaka di jalan Slamet riyadi Surakarta, pada 1 januari 1913 kala itu gedung museum merupakan rumah kediaman salah seorang warga belanda bernama Johannes Busselaar.Museum RadyaPuataka memeliki koleksi yang terdiri dari berbagai macam arca hindu budha antara lain arca rara jonggrang yang artinya adalah perawan tinggi namunsebenarnya adalah arca dewi durga selain itu ada pula arca Boddhisatwa dan siwa arca arca ini di temukan di daerah solo, pusaka adat, wayang kulit, meriam beroda dari masa voc yang berasal dari abad ke - 17 dan ke- 18 dan buku buku kuno.dan berikut benda peninggalan dahulu yang berada di museum
Berada di ruang bagian barat terdapat sebuah kepala patung raksasa yang terbuat dari kayu dan merupakan hasil karya pakubuwono V ketika beliau masih putra seorang mahkota patung tersebut sebenarnya ada dua yang satu di simpan di keraton surakarta. patung ini adalah hiasan depan sebuah perahu yang di pakai untuk mengambil permaisuri pakubuwono lV yang berasal dari madura. sampai sekarang patung ini masih di anggap keramat dan sering di beri sesaji.
" kyai rajamala "
" posil kyai slamet yang di temukan di solo"
Setelah puas keliling keraton dan museum tak terasa waktu semakin sore dan akhirnya kami pun memutuskan ke sebuah tempat yang sering di kenal dengan galabo. galabo sendiri mempunyai arti gladak langen bogan, sebuah tempat kuliner malam di kota solo. galabo hanya buka pada malam hari, yang terletak di sebelah timur bundaran gladak, tepatnya berada di jalan mayor sunaryo depan benteng trade center dan pusat grosir solo ( pgs ).jika siang hari tempat ini menjadi jalan raya dan saat malam hari jalan ini di tutup dan berubah menjadi arena kuliner. dibuka setiap hari pada jam 17.00 sampai jam 05.00, di galabo tersedia menu beraneka ragam dari segi harga sangat terjangkau mulai dari hik ( hidangan istimewa kampung ) sampai hidangan tradisional legendaris seperti timlo, nasi liwet, wedang ronde,gudhek ceker, sate kere, sampai sate tempe gembuspun tersedia di sini.
" suasana malam gladak ( galabo ) "
setelah puas di galabo malam itu masih berlanjut di Sriwedari atau taman hiburan rakyat ( thr ) kota solo,hanya dengan tiket masuk rp 7000 per orang ini kita bisa menyaksikan pentas musik tembang tembang kenangan atau sajian wayang orang, ketoprak, dan menikmati segala macam permainan yang ada.
" mas budi saat berada di sriwedari "
setelah puas menikmati malam di sriwedari, akirnya aku mampir di alun alun kidul di situlah tempat terakir yang ku kunjungi sebelum kami pulang di situ di temani mas budi yang masih setia bersama menyantap nasi liwet, nasi khas solo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar